FOSIL Kaki Gajah |
Fosil Kaki Gajah Purba |
Fosil Kaki Rusa |
Kawasan
situs Tambaksari meliputi beberapa desa di Kecamatan Tambaksari dan Kecamatan
Rancah yang luasnya sekitar ± 961,369 ha. Tambaksari berada di sebelah timur
Bandung berjarak sekitar 150 km. Lokasi dapat ditempuh melalui rute Bandung –
Tasikmalaya – Ciamis – Cisaga – Tambaksari. Kondisi geomorfologi kawasan situs
Tambaksari merupakan perbukitan yang membentuk morfologi bergelombang dengan
kemiringan lereng beragam, sebagian lagi merupakan morfologi berlembah-lembah
yang dilalui sungai Cijolang dengan beberapa anak sungai seperti Cihonje,
Cipasang, Cisanca, Cibatu, Cisontrol, dan Cibeureum. Kawasan situs ini
merupakan kawasan yang mengandung tinggalan geologi kuarter yang berumur
Pliosen tengah (2 juta tahun yang lalu).
Perhatian terhadap kawasan
Tambaksari dimulai sejak J van Houten menemukan fosil vertebrata di timur laut
Rancah pada sekitar tahun 1920. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh van Es
pada 1931, von Koenigswald pada 1934, dan Hetzel pada 1935. Perhatian
masyarakat setempat khususnya oleh Darwa, guru SMP Negeri Tambaksari melalui
pelajaran IPA. Murid-murid diajak untuk memperhatikan fosil dan batu-batu aneh
yang tersebar di kawasan tersebut selanjutnya dikumpulkan di laboratorium
sekolah.
Kawasan
situs Tambaksari merupakan suatu cekungan sedimentasi yang dikenal dengan
sebutan Cekungan Cijolang. Disebut demikian karena menurut von Koenigswald fosil-fosil
vertebrata yang ditemukan di Cijolang menunjukkan fauna tersendiri, dengan ciri
fosil penunjuk yaitu Merycopotamus nanus Lydekker. Fosil fauna Cijolang yang
termasuk sebagai fosil penunjuk Merycopotamus nanus yaitu Hipopotamus
(Hexaprotodon) simplex (kuda nil), Cervus sp (rusa), dan stegodon sp (gajah).
Fosil fauna yang pernah ditemukan di kawasan Tambaksari misalnya kerbau, rusa,
buaya, gajah, kuda nil, kura-kura, dan badak. Fosil-fosil tersebut ditemukan di
beberapa situs yaitu Urugkasang, Cisanca, Cicalincing, Cibabut, Cihonje, Ciloa,
Cibabut, dan Cipasang.
Temuan paling spektakuler dari
Tambaksari adalah fosil Homo erectus. Fosil ini ditemukan oleh tim gabungan
dari Balai Arkeologi Bandung, STTNas Yogyakarta, Laboratorium Geologi Kuarter
P3G Bandung, serta University of Tennesse dan Auburn University, Amerika
Serikat. Fosil Homo erectus yang pertama kali ditemukan di Jawa Barat ini
ditemukan pada Juli 1999. Fosil yang ditemukan berupa sebuah gigi seri.
Penemuan terjadi waktu dilakukan ekskavasi di tebing Cisanca pada kedalaman 333
cm di bawah permukaan tanah lapisan batupasir kebiruan.
Beberapa fosil dan benda-benda
arkeologis yang ditemukan di Tabaksari sekarang tersimpan di Museum Situs
Tambaksari. Dengan adanya museum ini dapat membantu kegiatan penelitian dan
memberikan informasi yang diperlukan pengunjung. Kondisi jalan yang sudah
beraspal menjadikan perjalanan di kawasan situs Tambaksari jadi lancar dan
mudah. Lokasi-lokasi penemuan fosil dapat dicapai dengan mudah meskipun ada di
antaranya yang hanya dapat dicapai dengan jalan kaki misalnya lokasi penemuan
gigi manusia purba di tepi aliran S. Cisanca, Desa Kaso.
Lokasi: Kecamatan Tambaksari dan
Kecamatan Rancah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar